Laporan:Tim
Mandau, www.mediaaktualitas.com –
Praktik mafia BBM subsidi di Mandau kian meresahkan. Selain SPBU Nomor 14.287.634 Jalan Hangtuah yang diduga jadi sarang pelangsiran, muncul nama Ajok, sosok yang disebut warga sebagai “raja pelangsir” di wilayah tersebut.
Dari hasil penelusuran media, Ajok diduga memiliki gudang penimbunan di belakang SPBU Hangtuah. Mobil miliknya disebut bebas keluar masuk SPBU tanpa antre, mengambil solar dan pertalite subsidi dalam jumlah besar. BBM itu kemudian dikirim ke seorang “toke mafia” di Dumai yang disebut-sebut berinisial (A).
Seorang warga sekitar gudang mengungkapkan kepada media bahwa aktivitas penimbunan ini berlangsung terang-terangan.
“Setiap hari mobil Ajok bolak-balik isi solar dan pertalite. Dia ini tidak ada takutnya, karena dibekingi oknum aparat kepolisian. Kalau rakyat biasa? Mustahil bisa segampang itu,” ungkap sumber yang minta identitasnya dirahasiakan.
Saat tim media mendatangi lokasi gudang, terlihat adanya aktivitas pemindahan BBM dari mobil ke jerigen. Namun, ketika tim kembali melakukan pengecekan di lain waktu, gudang tersebut sudah dalam keadaan tertutup. Sementara ketika awak media mencoba menghubungi nomor ponsel Ajok (0812***40), teleponnya dalam keadaan tidak aktif.
Ajok Disebut Kebal Hukum
Nama Ajok di kalangan warga Mandau bukan sosok asing. Ia disebut-sebut sudah lama merajalela di dunia pelangsiran BBM subsidi, bahkan tak tersentuh hukum.
“Dia itu seperti raja. Kalau sudah datang ke SPBU, orang lain bisa kalah antre. Karena jelas ada yang melindungi,” ujar warga lain.
Rantai Mafia BBM
Skema yang terungkap memperlihatkan adanya rantai mafia terstruktur:
Ajok → mengambil BBM subsidi dari SPBU Hangtuah.
Gudang belakang SPBU → lokasi yang disebut warga sebagai tempat penimbunan solar & pertalite.
(A Dumai) → penerima besar sekaligus “toke mafia” yang disebut menjadi tujuan pengiriman BBM subsidi tersebut.
Aktivitas ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga merampas hak rakyat kecil atas energi murah.
Masyarakat Mendesak Penindakan
Warga menuntut Pertamina Patra Niaga menghentikan distribusi ke SPBU Hangtuah dan meminta Polda Riau, Polres Bengkalis, serta Polsek Mandau segera menindak tegas Ajok beserta jaringan mafia yang diduga dilindungi oknum aparat.

Jika tidak, maka instruksi Presiden dan Kapolri untuk memberantas mafia BBM hanya akan jadi slogan kosong.













