Pekanbaru,www.mediaaktualitas.com
Suasana Pekanbaru mendadak bergelora saat Anies Baswedan hadir di tengah ribuan warga dalam rangkaian kegiatan Gerakan Rakyat dan silaturahmi dengan berbagai elemen masyarakat. Dalam kunjungannya yang padat, Anies bukan hanya berbicara soal politik dan keadilan sosial, tetapi juga menyoroti nasib pendidikan anak-anak bangsa menjadi sumber daya manusia. Ia menegaskan, tidak boleh ada satu pun anak Indonesia yang tertinggal karena alasan ekonomi, sejalan dengan program “Zero Putus Sekolah” yang kini digaungkan Walikota Pekanbaru untuk memastikan setiap anak kembali ke bangku pendidikan.
Kedatangan H. Anies Rasyid Baswedan, SE., MPP., Ph.D. di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru pukul 08.30 WIB, Jumat (7/11/2025), disambut hangat oleh panitia, tokoh masyarakat, dan perwakilan Gerakan Rakyat Riau. Sejak pagi, antusiasme masyarakat begitu terasa, menandai kuatnya semangat perubahan di Bumi Lancang Kuning.
Agenda pertama dimulai pukul 09.00 WIB di Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) melalui Dialog Kebangsaan dan Launching Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Akademik 2026/2027. Acara yang dihadiri ribuan civitas akademika, Forkopimda, dan tokoh masyarakat itu menjadi ajang inspiratif bagi generasi muda Riau.
Rektor UMRI, Dr. H. Saidul Amin, M.A., dalam sambutannya menegaskan visi UMRI untuk menjadi universitas berkelas internasional dan melahirkan kader bangsa yang berakhlak dan berdaya saing global.
Sementara itu, Anies dalam orasinya mengajak mahasiswa berani bermimpi besar dan menjadikan pendidikan sebagai kunci perubahan bangsa.
“Ilmu adalah cahaya, dan tugas kita adalah memastikan cahaya itu menerangi sebanyak mungkin orang,” tegas Anies yang disambut tepuk tangan gemuruh mahasiswa.

Usai menunaikan salat Jumat di Masjid Raya Pekanbaru, Anies melanjutkan agenda ziarah ke kompleks makam keluarga Kerajaan Siak — termasuk makam Sultan Muhammad Abdul Jalil Muazzam Syah (Marhum Pekan), pendiri Kota Pekanbaru, serta Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah (Marhum Bukit). Ziarah ini menjadi simbol penghormatan terhadap sejarah dan akar budaya Melayu yang kuat di Riau.

Sekitar pukul 13.30 WIB, Anies melanjutkan silaturahmi ke Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau. Pertemuan berlangsung hangat dan penuh makna. Selain berbincang mengenai nilai-nilai budaya Melayu sebagai fondasi pembangunan berkeadilan, pertemuan juga menyinggung isu penting mengenai pendidikan anak putus sekolah.
Dalam dialog itu, kedua pihak sepakat bahwa pendidikan adalah jalan utama menjaga martabat dan masa depan bangsa. LAM Riau pun mengapresiasi program “Zero Putus Sekolah” dari Pemerintah Kota Pekanbaru, yang membiayai penuh pendidikan anak-anak baik di sekolah negeri maupun swasta, bahkan menyediakan pendidikan Paket A dan B secara gratis bagi anak yang telah melewati batas usia sekolah.
LAM juga menjamu Anies dengan hidangan khas Melayu seperti gulai patin, sambal belacan, dan nasi lemak dalam suasana kekeluargaan yang kental. Pertemuan ini mempererat hubungan antara nilai-nilai adat Melayu dan semangat nasionalisme yang diusung Anies.

Puncak agenda berlangsung pukul 14.30–17.30 WIB di Auditorium Kantor LAM Pekanbaru, dalam acara Pelantikan DPW/DPD Gerakan Rakyat Riau sekaligus Dialog Kebangsaan Vox Populi bertajuk “Suara Rakyat”.
Anies hadir sebagai Keynote Speaker, menyampaikan pandangan tentang masa depan demokrasi dan peran rakyat dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan setara.
Turut hadir tokoh nasional dan daerah, di antaranya Edi Afrizal Natar, Shahrin Ahmad, S.H., M.H. (Ketua Umum Gerakan Rakyat), Syafril Alazr (Ketua DPW Gerakan Rakyat Riau), Dr. Zulfikli Tornado, S.H., M.H., dan Dr. Zufriadi, S.E., M.B.A.

Kunjungan Anies Baswedan di Pekanbaru menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali semangat kebangsaan, menyalakan optimisme generasi muda, dan memperkuat hubungan antara nilai lokal Melayu dengan visi nasional menuju Indonesia berkeadilan dan beradab.














