laporan:pakcik amin
BENGKALIS,www.mediaaktualitas.com
Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis bersama Kepolisian Daerah (Polda) Riau mempererat sinergi dalam upaya pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Gedung LAMR Bengkalis, Jalan Pramuka, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Bengkalis, Selasa (7/10/2025).
Acara dihadiri oleh jajaran pengurus LAMR Kabupaten Bengkalis, perwakilan Polda Riau, serta Kepala BP3MI Provinsi Riau, yang turut memberikan sosialisasi dan arahan terkait upaya pencegahan TPPO, khususnya terhadap masyarakat yang rentan menjadi korban melalui modus penyaluran tenaga kerja ilegal ke luar negeri.
Dalam sambutannya, perwakilan Polda Riau menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga antara aparat penegak hukum, pemerintah daerah, dan lembaga adat untuk menekan angka perdagangan orang di wilayah perbatasan. Bengkalis dinilai menjadi salah satu titik strategis yang rawan karena memiliki akses langsung ke jalur laut menuju negara tetangga.
Sementara itu, Ketua LAMR Kabupaten Bengkalis menyatakan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat adat dan generasi muda Melayu agar tidak mudah tergiur oleh tawaran kerja ke luar negeri tanpa prosedur resmi.
“LAMR siap menjadi mitra strategis pemerintah dan kepolisian dalam menjaga marwah Melayu serta melindungi masyarakat dari jeratan perdagangan orang,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BP3MI Provinsi Riau menuturkan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan koordinasi dengan aparat dan lembaga adat guna memastikan seluruh proses penempatan tenaga kerja dilakukan secara aman, legal, dan bermartabat.
Kegiatan ini juga diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab terkait mekanisme pelaporan serta langkah-langkah pencegahan dini TPPO di tingkat desa dan kecamatan.
Sinergi antara LAMR Bengkalis, Polda Riau, dan BP3MI diharapkan mampu memperkuat ketahanan sosial masyarakat pesisir serta menjaga marwah Riau sebagai negeri yang beradat, berdaulat, dan bermartabat.
