Laporan:Pakcik amin
Dumai, 3 Oktober 2025 www.mediaaktualitas.com
Ledakan disertai kebakaran kembali terjadi di kawasan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II Dumai pada Senin (1/10/2025). Dentuman keras yang terdengar hingga radius beberapa kilometer membuat warga panik, bahkan sebagian mengalami trauma dan dilarikan ke rumah sakit karena serangan jantung akibat getaran hebat.
Menanggapi insiden ini, Ketua Umum Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Dumai (GMPPD), Muhamad Arif, mengecam keras manajemen PT KPI RU II Dumai. Ia menuntut pertanggungjawaban langsung dari General Manager (GM) dan jajaran Manager HSSE.
“Kami mengecam keras ledakan dan kebakaran ini. Ini bukan kali pertama terjadi. Kejadian berulang menunjukkan adanya kelalaian serius dalam sistem pengamanan kilang. GM dan pejabat tinggi RU II tidak bisa terus bungkam. Mereka harus bertanggung jawab!” tegas Arif.
Trauma Masyarakat, Nyawa Dipertaruhkan
Guncangan yang terjadi tidak hanya menimbulkan kepanikan, tetapi juga meninggalkan trauma mendalam bagi masyarakat Dumai. GMPPD menilai keselamatan warga jelas terancam jika Pertamina tidak segera memperbaiki manajemen keamanan kilangnya.
“Ini bukan hanya soal keselamatan pekerja, tapi juga nyawa masyarakat Dumai yang dipertaruhkan. Jika Pertamina tak mampu menjamin keamanan, mereka harus siap menghadapi tekanan publik dan tuntutan hukum,” tambah Arif.
Kelalaian Sistemik dan SOP yang Bobrok
Menurut GMPPD, insiden ini telah berulang kali terjadi di area PT KPI RU II Dumai, membuktikan adanya kelemahan serius dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) serta dugaan kelalaian sistemik.
“Berulangnya kejadian ini membuktikan ada yang salah dan dibiarkan begitu saja. Jangan tunggu ada korban jiwa. Investigasi harus terbuka dan masyarakat berhak atas informasi yang jujur,” ungkapnya.
Tuntutan GMPPD
GMPPD menegaskan siap menggalang aksi massa jika Pertamina tidak segera memberikan kejelasan. Mereka menuntut:
- Pencopotan GM PT KPI RU II Dumai oleh Dirut PT KPI.
- Kompensasi nyata bagi warga terdampak.
- Audit menyeluruh terhadap sistem manajemen operasional dan keselamatan kerja di kilang.
“Kami, Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Dumai, akan terus mengawal kasus ini. Ini bukan hanya soal ledakan, tapi soal ketentraman dan nyawa masyarakat Dumai!” tutup Muhamad Arif.