Laporan:Pakcik amin
DUMAI,www.mediaaktualitas.com
Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) STIA Lancang Kuning, Abdurrahman Haris, mengecam keras insiden yang kembali mencengkeram suasana Kota Dumai pada Rabu malam (1/10/2025) sekitar pukul 20.30 WIB.
Menurutnya, kejadian di wilayah kerja PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II Dumai bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya, pada 1 April 2023, insiden serupa juga pernah terjadi dan mengakibatkan sembilan orang terluka.
“Hal ini menunjukkan ketidakseriusan pihak manajemen PT KPI RU II Dumai dalam menerapkan wilayah kerja yang nyaman dan aman di tengah-tengah padat penduduk. Padahal, hal ini jelas tertuang dalam UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,” tegas Abdurrahman.
Ia menambahkan, PT KPI RU II Dumai harus segera mempercepat realisasi pembebasan lahan sekitar bufferzone bagi masyarakat terdampak. Langkah ini dinilai penting agar warga bisa mendapatkan kehidupan yang lebih aman dan nyaman.
Tak hanya itu, Abdurrahman juga mendesak pemerintah untuk hadir dan menunjuk badan independen guna melakukan audit eksternal atas persoalan yang terjadi di area kerja KPI RU II Dumai. Hal tersebut, kata dia, akan menjadi upaya penting dalam mengembalikan kepercayaan publik terhadap penanganan masalah industri strategis di tanah air.
“Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya standar keselamatan industri. Bagi mahasiswa, ini juga menjadi pelajaran agar tetap kritis terhadap isu-isu energi, lingkungan, dan masyarakat sekitar,” pungkasnya. (Rls)