Laporan:Ayu Harahap
SIAK,www.mediaaktualitas.com
Pemuda Batak Bersatu (PBB) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Siak dengan tegas menolak rencana Pemilihan Suara Ulang (PSU) jilid 2 dalam Pilkada Kabupaten Siak tahun 2025. Sikap keras ini disampaikan langsung oleh Ketua DPC PBB Siak, Erlinston Siregar, SH, dalam pernyataan resmi mereka, Minggu (27/4/2025).
Erlinston menilai gugatan yang diajukan oleh Wakil Bupati nomor urut 01, Sugianto, ke Mahkamah Konstitusi (MK) cacat formil dan tidak layak untuk diproses lebih lanjut.
“Calon Bupati Irvin Khahar bahkan tidak mengetahui adanya pengajuan gugatan ke MK. Ini jelas menabrak Peraturan MK Nomor 3 Tahun 2024 Pasal 4 Ayat 1 Huruf b, yang mengatur bahwa permohonan harus diajukan oleh pasangan calon, bukan salah satu pihak saja,” tegas Erlinston.
Tak hanya itu, ia juga mengungkap adanya pelanggaran prosedural lainnya. Berdasarkan Peraturan MK Nomor 3 Tahun 2024 Pasal 1 Ayat 4, permohonan seharusnya diserahkan dalam bentuk fisik (hard copy). Namun, dalam sidang perdana, terungkap bahwa Sugianto hanya menyerahkan dokumen dalam bentuk soft copy, tanpa hard copy, sebagaimana dikonfirmasi oleh hakim ketua perkara nomor 312.
“Ini pelanggaran serius. Dengan dua cacat formil ini, seharusnya Mahkamah Konstitusi langsung menolak gugatan Sugianto dan mengesahkan kemenangan pasangan Afni Samsurizal nomor urut 2 sebagai Bupati dan Wakil Bupati Siak periode 2025-2030,” tandas Erlinston.
Lebih jauh, Pemuda Batak Bersatu DPC Kabupaten Siak mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga ketertiban dan menghormati hasil demokrasi yang telah berlangsung jujur dan adil.
“Kabupaten Siak butuh perubahan, bukan kegaduhan. Mari kita terima hasil PSU yang sah dan mengikat. Setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya. Kita harus ikhlas menerima transisi dalam hidup ini,” seru Erlinston.
PBB Siak menegaskan, saatnya seluruh pihak bersatu untuk membangun Kabupaten Siak menjadi lebih maju, tanpa terseret dalam upaya-upaya yang hanya akan mencederai demokrasi dan mengganggu stabilitas daerah.
