Laporan: Tim
Pekanbaru, www.mediaaktualitas.com-
SPBU 14.282.667 yang terletak di Jl. Hangtuah, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, tengah menjadi perhatian publik setelah muncul dugaan bahwa stasiun pengisian bahan bakar tersebut melayani mafia BBM jenis solar.
Dugaan ini semakin kuat dengan adanya laporan tentang antrian panjang mobil colt diesel yang bolak-balik mengisi BBM jenis solar di SPBU tersebut.
Warga sekitar melaporkan bahwa dalam beberapa minggu terakhir, terlihat mobil colt diesel roda 6 sering kali kembali ke SPBU untuk mengisi BBM jenis solar dalam jumlah besar. Aktivitas ini menimbulkan kecurigaan adanya praktik penimbunan dan penjualan BBM secara ilegal.
Dugaan Praktik pelansiran BBM ilegal dengan menggunakan mobil modifikasi telah merugikan negara dan masyarakat. BBM bersubsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat umum, diduga disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
SPBU Nomor 14.282.667 ini telah menjadi sorotan media beberapa kali karena diduga menjadi tempat pelansiran BBM ilegal. Meski demikian, belum ada tindakan konkret yang dilakukan oleh pihak berwenang untuk memberantas praktik ini.
Salah satu Masyarakat sekitar SPBU juga mengeluhkan antrean panjang yang sering terjadi di SPBU tersebut. Antrean panjang ini diduga karena banyaknya mobil pelansir BBM yang mengisi ulang berulang kali. Keadaan ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan ketersediaan BBM bersubsidi yang semakin menipis.
Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa beberapa mobil colt diesel memang mengisi bahan bakar dalam jumlah besar secara berulang kali dalam satu hari. Ini memperkuat dugaan bahwa BBM yang diisi digunakan untuk kepentingan selain konsumsi biasa, seperti penimbunan atau dijual kembali di pasar gelap.
Masyarakat sekitar berharap agar pihak berwenang dapat segera menyelesaikan penyelidikan dan memberikan kejelasan. Mereka mendukung upaya pemerintah dalam memberantas mafia BBM yang merugikan banyak pihak, terutama konsumen yang mengalami kesulitan mendapatkan solar dengan harga resmi