BANYUWANGI – Bintang Balqis Maulana (14), santri PPTQ Al Hanifiyyah, di Dusun Kemayan, Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tewas setelah dianiaya empat seniornya.
Mirisnya lagi, salah seorang dari pelaku berinisial AF (16), merupakan kakak sepupu korban atau anak dari paman korban.
Dikutip dari Kompas.com, Suyanti (38), ibu kandung Bintang Balqis Maulana, mengaku sangat terpukul dengan kejadian tragis yang menimpa putranya. Apa lagi, salah satu pelaku adalah sepupu korban.
Dituturkan Suyanti, selama mondok, AF diberi amanah untuk menjaga Bintang. Suyanti juga kerap menitipkan uang jajan kepada AF untuk Bintang.
“Saya juga minta tolong ke AF ini untuk jaga, kadang juga menitipkan uang ke dia,” kata Suyanti, Rabu (28/2/2024).
Yang membuat keluarga Bintang kaget dan syok, AF mengakui ikut terlibat penganiayaan setelah didesak oleh pihak keluarga penyebab kematian Bintang.
“Dia ngaku sempat mukul Bintang di bagian-bagian tubuhnya,” ujar Suyanti.
Luka hati yang mendalam juga dirasakan kakek korban, Buwasan (73). Dia mengaku tak menyangka cucunya tewas dianiaya oleh cucunya yang lain. Saat ini Buwasan hanya bisa pasrah, meski bingung dan tidak bisa berbuat banyak.
Bintang dan AF adalah sama-sama cucu Buwasan. Dia harus menerima kondisi cucunya yang meninggal dunia dan dipenjara.
“Ndak kuat saya mas, ini musibah yang tidak pernah saya sangka-sangka. Ya Allah,” ungkap Buwasan.
Awal kecurigaan sepupu korban terlibat adalah saat AF melarang keluarga Bintang Balqis Maulana untuk membuka kain kafan yang menutupi jasad korban. Pelarangan itu juga diikuti oleh rombongan pengasuh pondok pesantren yang mengantar jenazah korban.
Dari situ, pihak keluargai curiga karena ada yang janggal. Penyebab kematian Bintang seakan ada yang tak beres karena ditutup-tutupi.Keluarga yang mendapati sejumlah luka di tubuh Bintang kemudian melaporkan peristiwa itu ke polisi.
Tak Pernah Bertengkar
Kakak kandung Bintang, Muhammad Ilham mengatakan, AF, satu dari empat terduga pelaku penganiaya Bintang merupakan saudara dekat keluarganya. Ayah AF merupakan kakak dari Suyanti (38), ibu kandung Bintang.
Keluarga AF selama ini tinggal di Kota Denpasar, Bali. Sedangkan AF dan korban berada di pondok pesantren yang sama, namun beda tingkatan.
Ilham mengatakan, AF hanya terpaut usia 2 tahun dengan adiknya tersebut. Kata Ilham, AF berusia 16 tahun, sementara Bintang 14 tahun.
Menurut Ilham, adiknya tersebut mengenyam pendidikan pondok pesantren yang sama dengan Fatah di Kediri.
“Adik saya kelas 8 MTs di sana (Kediri),” ungkap Ilham ,” kata Ilham, Rabu (28/2/2024).
AF dan Bintang selama ini sering bermain bersama, seperti adik kakak pada umumnya. Bahkan, Ilham melihat keduanya tidak pernah bertengkar.
“Kita juga ndak menyangka. Mungkin kehasut temannya,” terang Ilham.
Ilham bercerita, selama ini hubungan keluarganya dan keluarga AF sangat dekat. Bahkan setiap hari raya Idul Fitri, rumah Bintang selalu menjadi tujuan saat pulang dari Bali.
“Iya, saudara dekat. Kalau hari raya pasti pulang ke sini,” ujar Ilham.
Santri Tewas Dianiaya Senior
Sebelumnya diberitakan, Bintang Balqis Maulana tewas diduga dianiaya oleh seniornya, pada Jumat (23/2/2024).
Polisi telah menetapkan empat tersangka. Mereka adalah AF (16), MN (18), MA (18), dan AK (17). AF merupakan sepupu Bintang.
Polisi menyatakan Bintang dianiaya karena kesalahpahaman. Jasad Bintang dikembalikan ke keluarganya di Banyuwangi, Jawa Timur. Keluarga yang mendapati sejumlah luka di tubuh Bintang melaporkan peristiwa itu ke polisi.